Tuesday, May 27, 2014

Tinjauan Umum Pandangan Teknologi Komunikasi di dalam Kehidupan Kebudayaan

0

Tinjauan Umum Pandangan Teknologi Komunikasi di dalam Kehidupan Kebudayaan
Jonathan Andrew
1IA23 – 54413673

Dewasa ini pengaruh Teknologi dan Internet sudahlah sangat besar di kalangan masyarakat terutama masyarakat Indonesia. Tidak hanya kalangan menengah keatas, sekarang ini, masyarakat menengah kebawah pun bisa menggunakan Internet dan Teknologi. Internet yang menyediakan begitu banyak informasi sudah layaknya seperti bagian hidup masyarakat Indonesia, jangkauan Internet yang luas memungkinkan masyarakat itu menerima dan menkonsumsi informasi dari seluruh belahan dunia, mulai dari dalam hingga luar negeri, tidak heran pula kalau dapat terjadi akulturasi budaya serta pergeseran nilai budaya asli, mulai dari cara berpakaian, sampai ke tutur kata. Seiring perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dan globalisasi, manusia juga mengalami era dimana kita juga mudah untuk berkomunikasi dengan orang yang ada di jarak yang sangat jauh sekalipun, atau bahkan orang yang berlainan negara dengan kita, dimana fasilitas ini disebut juga sebagai Online Chatting. Jejaring Sosial yang mulai bermunculan pun ikut marak menghiasi perputaran dan perkembangan serta pendewasaan budaya modern zaman ini, keserba praktisan dalam menjangkau sesuatu hal yang disajikan oleh jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, Blogger-red  pun memudahkan orang mengenal baik yang sudah kita kenal sebelumnya maupun yang baru saja kita kenal. Fasilitas pengunggahan, serta pengunduhan dari dunia maya juga memudahkan manusia untuk mendapatkan serta memberikan atau menyumbangkan informasi pada khalayak luas. Tidak hanya Internet, maraknya perkembangan Teknologi, terutama di bidang Komunikasi juga sudah menjadi bagian hidup bagi semua orang di dunia ini, bagaimana tidak? Dewasa ini, siapa diantara kita yang masih tidak memiliki Handphone? Bahkan banyak dari kita yang memiliki si mungil penghubung jarak jauh ini lebih dari satu, hanya terkadang dengan alasan untuk mengikuti perkembangannya, tanpa mengetahui jelas fungsi dan kegunaan dari benda tersebut yang sesungguhnya memiliki manfaat yang sama.

Lain halnya dengan telefon genggam, teknologi yang satu ini juga sudah menjadi hal yang tidak asing lagi bagi masyarakat terutama bagi kawula muda, ya Laptop,  Laptop, atau yang biasa orang sebut dengan komputer berjalan ini, sudah menjadi bagian dari kehidupan kawula muda akhir akhir ini, bagaimana tidak? Kemudahan yang diberikan bagi kita anak muda, ya, kemudahan dalam mengerjakan tugas tugas kuliah, mengakses dunia maya kapan saja dan dimana saja menjadi salah satu keindahan yang ditawarkan si komputer berjalan ini, belum lagi ditambah dengan seiringnya perkembangan zaman, para ahli pun sudah menciptakan yang namanya Smartphone, dengan layar sentuh dan perilaku yang sebetulnya bisa kita samakan dengan komputer ini sebentar saja, bisa mencuri pandangan khalayak luas bagaimana tidak? Dengan praktisnya, tanpa menggunakan kabel besar dan bentuknya yang unik yang hanya sebesar kepalan tangan, dengan berbagai macam bentuk dan tipe, Smartphone menjadi pilihan pengganti komputer yang biasa menghiasi kepalan tangan dari setiap penikmatnya.

Selain kecangghian dan kemutakhiran teknologi komunikasi masa kini, mari kita beralih sebentar ke teknologi yang lebih sederhana seperti televisi dan sistem administrasi pada perusahaan perusahaan. Banyak yang disajikan oleh televisi, seperti berita, informasi seputar tokoh masyarakat, sampai ke acara acara hiburan yang bisa dinikmati 24 jam, mengingat dewasa ini sudah ditemukan yang namanya TV kabel dengan ratusan salurannya dapat menemani waktu kita 24 jam penuh dengan hiburan hiburannya. Selanjutnya sistem administrasi, dimulai dengan perhitungan sederhana menggunakan sempoa atau abakus, hingga masuk ke era kalkulasi otomatis menggunakan kalkulator sederhana, sampai menyentuh teknologi mesin kasir otomatis.

Selanjutnya, setelah kita mengenal sisi positif dari teknologi yang ada di sekitar kita kita akan lebih fokus menyoroti sekelumit hal bagaimana Internet bahwasannya sudah menjadi bagian hidup manusia dewasa ini dari segi positif dan negative nya. Secara umum bisa diartikan seperti kurangnya waktu bermain anak karena tersita oleh gadget yang ada di tangannya, karena ia lebih fokus dengan urusan dunia mayanya. Pada dasarnya banyak juga sisi positif dari perkembangan Internet seperti, mengorbitkan penyanyi baru, serta melahirkan penulis penulis virtual yang merintis karirnya mulai dari postingannya di situs situs yang menyediakan media untuk menaruh tulisannya dan menyebarluaskannya ke dunia luar sehingga bisa saja menjadi inspirasi yang kemudian di rekomendasikan ke penerbit penerbit terkenal, walau dibalik semuanya itu banyak juga sisi buruk dari internet seperti halnya, menjadikan seseorang anti sosial atau bahkan membuat seseorang menjadi seseorang yang tidak bisa jujur terhadap dirinya sendiri, atau bahkan penipuan penipuan virtual seperti halnya penipuan pada yang terjadi online shop atau yang bisa diartikan sebagai waralaba dunia maya.
Untuk mengenal lebih jauh lagi pertama kita akan membahas sisi positifnya terlebih dahulu. Seperti yang sudah disinggung diatas, internet bisa saja menjadi sarana untuk seseorang dalam merintis karirnya, sebagai contoh, banyak diluar sana orang yang sebenarnya memiliki talenta yang luar biasa namun, karena keterbatasan yang dimilikinya, ia tidak tahu bagaimana orang tersebut menyalurkan bakatnya, karena agensi agensi pencari bakat yang sulit untuk ia jangkau dengan kondisinya misalnya, masalah finansial, atau juga letak dari agensi yang bersangkutan terlalu jauh. Bagaimana hal itu bisa terwujud dewasa ini? Ya jawabannya hanya satu, Internet. Pada jejaring dunia maya ini, jutaan orang dari seluruh dunia bisa mengakses dan melihat hasil karya atau unggahan unggahan pada situs situs tertentu. Bagi mereka yang merasa memiliki bakat dalam bidang tarik suara, Internet menyediakan lahan untuk mereka berkreasi dan mengeksplorasi bakat mereka lebih dalam lagi, seperti mencari referensi dari penyanyi lain, dan bahkan mengunggah rekaman hasil suara mereka pada situs situs tertentu seperti halnya YouTube, SoundCloud dan Nico Nico Video-red yang disediakan oleh orang Jepang, dengan demikian, setelah mereka mengunggah hasil rekaman mereka jutaan orang dapat melihat dan mendengarkannya dan memberi baik respon respon positif maupun kritik dan masukkan masukkan yang membangun untuk pemula tersebut. Untuk mereka yang merasa memiliki bakat dalam menulis, Internet juga menyediakan sarana bagi mereka untuk menaruh tulisannya, seperti blogger, wordpress, tumblr, Archieve of Our Own, yang biasa disingkat dengan AO3, dan situs yang biasa saya gunakan untuk menulis yakni, Fanfiction.net-red, dimana AO3 dan Fanfiction.net menyediakan sarana untuk sesama penulis menuliskan masukkan mereka kritik mereka dalam modul yang lebih nyaman dan ramah bagi pengguna pemula. Untuk mereka yang merasa memiliki bakat dalam menggambar atau menciptakan karya seni Visual yang indah dan menarik perhatian, Internet juga memberikan kebebasan dan kesempatan bagi mereka dalam mepresentasikan karya mereka seperti Tumblr, Instagram, juga deviantart.

Setelah kita mengenal sisi baik dari Internet dan Teknologi, untuk menyeimbangkan topik kita kali ini, mari kita beralih ke “sisi lain” dari Internet dan Teknologi. Menyampingkan keindahan serta kegemerlapan yang ditawarkan oleh perkembangan Teknologi, banyak juga bagian buruk dari Teknologi dan Internet itu sendiri, seperti yang sudah saya singgung diatas, kejahatan dan dampak dari Internet adalah, anti sosial, dan susah bergaul serta kesulitan untuk berkomunikasi. Mengapa hal ini bisa terjadi? Satu jawaban yang pasti, sebuah kalimat yang menyatakan “Yang Jauh kini menjadi lebih dekat namun yang dekat kini menjadi lebih jauh” dikarenakan kemudahan untuk berbicara yang ditawarkan melalui online chatting membuat kita lebih mudah berkomunikasi secara tidak langsung dengan orang dijauh sana, merangkap poin tidak jujur pada diri sendiri dimana dengan mudahnya kita memalsukan identitas di dunia maya, membuat kita sekilas merasa kita memiliki kekuasaan yang bersifat absolut di dunia maya dan kita merasa terkenal lalu mengenyampingkan kehidupan kita di dunia nyata karena terlalu sibuk dengan popularitas dunia maya kita sehingga untuk berbicara dengan orang yang seratus persen mengetahui wujud rupa dan status kita yang sebenarnya, karena sudah terbiasa dengan kebohongan yang kita buat kita sulit untuk berbicara dengan mereka. Selanjutnya adalah kejahatan perniagaan dunia maya, banyak orang yang bisa saja membayar untuk barang yang disajikan dengan indah dan menarik pada iklan pada kolom perniagaan tersebut namun setelah menerima apa yang kita inginkan, yang kita dapat bisa saja berbeda jauh dengan apa yang tampak pada kolom iklan tersebut, atau yang lebih buruk lagi, setelah kita sudah sepakat, dan membayar barang tersebut dengan harga yang cukup fantastis, namun barang yang dipesan tidak kunjung datang, atau kemungkinan lainnya, yakni, orang tersebut sudah mengirimkan barang yang kita pesan, dan sesuai dengan apa yang kita inginkan, namun si pembeli melakukan kecurangan dengan menghilang begitu saja tanpa jejak dan pada akhirnya mendapatkan barang  itu dengan Cuma Cuma.

Kemajuan teknologi pada zaman ini  juga memiliki dampak buruk seperti, dikarenakan kemudahannya mendapatkan segala jenis informasi, hal hal yang tidak sepantasnya dikonsumsi oleh anak yang dibawah umur, bisa diakses dengan mudahnya, juga membuat orang orang cenderung lebih malas, karena terbiasa dimanjakan dengan hadirnya teknologi dalam hidup mereka. Mudah dalam berkendara, membuat orang lebih memilih menggunakan sepeda motor untuk jarak yang sebenarnya masih dapat ditempuh dengan kaki mereka, hal yang sebenarnya masih bisa kita lakukan sendiri, akibat ketergantungan akan teknologi tersebut jadi mereka lebih memilih menggunakannya ketimbang mendapatkannya dengan usaha sendiri. Informasi yang disediakan oleh pertelevisian dewasa ini juga mulai tidak dapat dipilah lagi dengan baik, tontonan acara hiburan dengan menampilkan kekerasan pada manusia dan hiburan menggunakan kata kata kasar yang terkadang sudah menjurus kearah kata kata yang tidak senonoh yang bisa saja disaksikan oleh anak anak dbawah umur, mengingat waktu mengudara mereka yang masi bisa dijangkau oleh anak anak tersebut lebih dipilih, ketimbang acara pendidikan dan acara yang lebih memiliki mutu yang jelas dan pasti, kejahatan seksual, pencurian, dan berita berita negative lainnya juga dapat menimbulkan persepsi serta paradigma buruk bagi orang negara luar yang menyaksikan, bisa saja orang tersebut memiliki anggapan bahwa bangsa kita sudah sebegitu buruk dan bejatnya dengan kisah kisah yang disiarkan yang sudah menjurus kearah kriminalitas tersebut.

              Dari berbagai macam hal yang kita ketahui diatas, sekarang kita bisa mengetahui dua sisi mata uang dari perkembangan Teknologi dan Internet seperti dampak dampak positif dalam mendapatkan informasi dengan mudah, lebih mudah melakukan segala sesuatu karena kepraktisan yang ditawarkan oleh keindahan dunia globalisasi, sampai mudahnya kita menuangkan bakat bakat kita untuk mencapai hal yang kita inginkan. Namun, kita harus ingat, dibalik indahnya dan gemerlapnya suatu hal yang kita lihat, pasti ada bayangan yang terletak dibawah atau dibelakang benda atau orang tersebut, seperti halnya, sulitnya bersosialisasi dengan sesama, kemalasan yang ditimbulkan oleh rasa manja akibat asupan asupan teknologi yang menemani kita sehari har, sampai kejahatan kejahatan virtual seperti pemalsuan identitas dan penipuan jual beli pada internet dan kejahatan kejahatan perilaku moral yang disiarkan di televisi. Setelah mengetahui segelintir dari hal hal tersebut, diharapkan kedepannya kita bisa lebih mengetahui, apa sih sebenarnya dan siapa sih perkembangan teknologi dan informasi itu? Juga diharapkan kita bisa memilah lagi dengan lebih bijak dan teliti dalam menggunakan dan bersahabat dengan perkembangan teknologi dan informasi, sehingga dengan lantang, lugas, dan tegas kita bisa berkata pada diri kita sendiri dan orang lain “Mari kita bersahabat dengan Teknologi dan Internet, jangan biarkan kita ditindas mereka dan marilah kita menggunakan mereka dengan wajar dan membuat kita lebih maju lagi demi menunjang prestasi dan karir kita kedepannya.”

Friday, May 9, 2014

Not a Replacement

0

Not a Replacement
By : Mikazuki_Hikari
Disclaimer : Jin (Shizen no Teki-P), Shidu, Wannyanpu ©
This Fic belongs to Mikazuki_Hikari
Rate : M
Genre : Romance
Pairing : Shintaro Kisaragi x Kokonose Haruka (Konoha)
Cameo : Ayano Tateyama
Warning : Yaoi, Shonen-Ai, Typo(s), EYD tidak sesuai aturan, Male x Male, Alternate Universe (AU), Out of Character (OOC) Lemon
Author's Special Warning : Spoiler for the non Novel or Manga Reader, and Project MV Viewer
Don't Like Don't Read
I have warned you
.
.
.
-=Author's Greeting=-
Lohaa~ salam kenaaal~ mungkin banyak yang sudah pernah baca cerita saya, dan udah pernah review cerita saya, atau bahkan kenal sama saya wwwww
Nah~ berhubung saya baru di fandom ini, saya perkenalan diri ulang
Haii~ Mikazuki Hikari disini, ini tahun ke dua saya di seiring berjalannya waktu, dan hiatus saya yang kemarin kepanjangan, saya menyempatkan diri buat visit fandom ini dan menyumbangkan satu karya saya~
Mohon bantuannya dan salam kenaal~ melihat potensi besar yang ada pada fandom ini izinkan saya untuk berkarya disini~ salam kenaal :D
Mari kita majukan fandom ini bersamaa!
Sign
Mikazuki Hikari
.
.
.
Bukan...
Tidak...
Aku tidak bermaksud menggantikanmu, tidak ada yang bisa menggantikanmu dalam hatiku, tidak akan bisa, aku tidak ingin membiarkan rentangnya lengan sang waktu itu bergerak, aku tidak mau bangun, aku tahu kau masih ada disini...
Tidak... aku tidak ingin kau menghilang...
Neee... Jawab aku...
'Nee, sepertinya kau sudah melupakanku...'
.
.
.
Not a Replacement
Mikazuki Hikari
"Aya—" Aku terbangun dari tidurku, sepertinya barusan aku memimpikan hal itu lagi. Keningku dipenuhi peluh, detak jantung dan nafasku saling memburu, aku menutup wajahku yang basah bersimbah peluh dengan kedua tanganku seraya membenarkan posisi selimut yang sedari tadi berantakan disekeliling tubuhku.
Kucari handphone-ku yang tadi malam kuletakkan didekat meja, namun tidak kutemui handphone-ku disana, mungkin tadi malam, entah adikku atau Mary yang memindahkannya, saat mengetahui baterainya lemah, setidaknya mengetahui handphone-ku tidak ada disana membuatku menjadi sedikit lebih baik, karena suara berisik dari Navi berambut biru yang bawel itu tidak meracau di hadapanku dan membuat perasaanku jadi lebih buruk.
Aku melangkahkan kakiku mendekati saklar lampu yang ada di sudut ruangan, ku jamah permukaan saklar yang menyerupai sasaran tembak itu untuk membuat keadaan disekitarku sedikit lebih terang.
Dengan sedikit menguap aku berjalan ke ruang tamu dengan tanganku yang menyusup ke dalam T-Shirt V-Neck hitam lusuhku seraya mengusap bagian yang sedikit gatal disana.
Tidak kutemui siapa siapa disana, Kano mungkin sedang menghilang seperti biasanya, Adikku mungkin sedang bermain dengan Hibiya, mengingat kedekatan seorang pria mungil yang kesepian dengan bibi-nya yang serakah dan tamak, dan Mary dan Seto mungkin sedang pergi berbelanja, yang kutemui hanyalah sepiring nasi goreng yang terbungkus rapih dengan plastik bening diatas meja dengan selembar kertas disebelahnya.
Aku pergi keluar sebentar bersama yang lain
Tolong jaga rumah dan Konoha sebentar
Kalau kau lapar, makan saja nasi gorengnya
-Kido-
Sudah kuduga mereka sedang pergi keluar...
Konoha? Iya, ngomong ngomong, dimana pria tinggi semampai itu, dari tadi aku tidak melihat batang hidungnya.
Aku membiarkan nasi goreng itu tetap pada tempatnya tanpa menyentuhnya sedikitpun, mataku menatap nanar ke seluruh tempat yang bisa dijangkau oleh mataku, dan aku menemukan pria putih itu sedang terlentang di sofa seperti biasa, tidak heran.
Sejenak aku menatap wajahnya, entah mengapa ada perasaan sedikit familiar dengan pria ini, entah dimana...
Entah mengapa sekilas aku seperti pernah mengenalnya, bahkan aku merasa Ayano pun juga mengenal pria yang tidak banyak bicara ini.
Saliva tipis mengalir dari sudut mulutnya yang terbuka, nampak manis sekali, melihat lengan kurusnya dan pinggangnya yang ramping, sempat membuatku ragu kalau pria ini pernah menggendongku sambil melompat dari atap rumah sakit saat kami hendak mencari Hibiya dulu, kalau aku mengingat semuanya itu, aku merasa sedikit kalah dengan pria ini, bagaimana tidak? Kegiatan fisik apa yang bisa dilakukan seorang hikki-NEET yang pernah mengurung dirinya dalam isolasi ruang sempit selama 2 tahun berturut turut?
"Shin...ta..rou..."
Hee? Dia mengigau? Dan dia mengigaukan namaku? Kenapa?
"Makan... meja... danchou menyuruh... nyemm..."
Danchou menyuruhku untuk memakan meja? Mataku memicing sekilas terheran.
Ah, mungkin maksudnya aku disuruh menghabiskan nasi goreng yang ada di meja tadi.
"Shintaro... suka..." dia mengigau lagi.
S-su suka? Refleks aku menghempaskan tubuhku ke belakang, wajahku memanas.
Tidak mungkin kan? M-mungkin hanya perasaanku saja.
Mana mungkin dia bisa menyukaiku, mungkin hanya salah paham saja seperti makna igauannya yang tadi salah kutangkap
'Kenapa? Kau berdebar debar yah?'
Suara itu lagi...
'Mungkin memang sudah saatnya kau melupakanku, iiee... lebih tepatnya sudah saatnya kau menggantikan posisiku di hatimu...'
'Aya...no?...' batinku, aku mencoba berkomunikasi dengan suara itu.
'Nani ka Shintaro-kun?' dia tersenyum, keadaan disekitarku menjadi gelap, aku hanya bisa melihat gadis rambut mahogany berslayer merah itu membungkuk dan mengarahkan senyuman nya padaku.
Senyuman yang sama persis ketika aku bersamanya seperti dahulu...
"Ayano... ini benar kau kan? Ini sungguhan kan?" tanyaku pada sosok yang ada dihadapanku, mengingat Kano pernah seketika berubah menyerupai dirinya, aku tidak ingin dikelabui untuk kedua kalinya.
"Horaa~ Shintaro, masa kau tidak bisa mengenali sosokku? Sebegitu lupanya kamu sama aku?" tukas Ayano.
"Iiee... aku tidak... cuman itu... aku hanya..." aku tertunduk lesu.
"Kau nampak bahagia dikelilingi oleh teman teman barumu Shintaro, aku tidak keberatan kau melupakanku asal kau bahagia." Ekspresinya tidak berubah.
"B-bisa tidak k-kau menghentikan semuanya itu..." kepalaku menjadi sakit, aku kerap memeganginya, kata katanya barusan seakan menusuk kedalam kepalaku.
"Gomen, gomen... aku tidak bermaksud." Dia tertawa, dengan tangan mungilnya yang menutup siluet tipis bibirnya, serta rambutnya berkibar selaras dengan Slayer merahnya.
"Tapi, aku benar tidak keberatan kalau kau melupakanku." Ia mendekatkan wajahnya lebih lagi kearahku, dan menunjukkan senyumannya lagi.
"Tidak... aku... tidak ingin melupakanmu, hanya saja... banyak kejadian yang terjadi akhir akhir ini... perihal Mata, 'Mulut Besar', Diary seseorang bernama Azami yang kami temukan dirumah Mary, juga adikku yang ternyata selama ini mengikuti kelompok bernama Mekakushi-Dan yang ternyata bisa ramah denganku, lalu perihal Konoha..." ucapku jujur pada sosok Ayano yang bersimpuh untuk mensejajarkan tubuhnya dengan tubuhku.
"Kenapa dengan Konoha, Shintaro-kun? Hnn?" mata besarnya menatap lurus kearah irisku yang sedari tadi tidak berkejap menatap keindahan dan ketulusan tatapannya.
"Aku hanya..." Aku tertunduk lesu, wajahku memerah.
"Tidak usah terlalu memaksakan diri, seiring waktu berjalan, kau pasti akan menyadarinya sendiri." Lalu sosok Ayano dihadapanku sekali lagi menghilang.
"Shintaro..."
"Shintaro..." tangan mungil mulus itu melambai dihadapan wajahku seiring kesadaranku yang mulai pulih.
"A-aah... aku tidak apa apa." Tukasku untuk meyakinkannya kalau tidak ada hal buruk yang terjadi padaku.
Hal buruk? Mungkin bisa dibilang seperti itu, mungkin juga tidak. Hal buruk mana yang mempertemukanmu kembali dengan orang yang sangat kau sayang? Namun hal baik mana yang mempertemukanmu dengan seseorang yang seharusnya tidak boleh kau ingat ingat lagi.
"Shintaro, wajahmu pucat..." dengan ekspresi yang sama, ekspresi yang tidak berubah, dia mengkhawatirkan diriku.
"Tidak, aku tidak melihat apa a—" yabaii! Kenapa aku mengatakan hal yang tidak seharusnya, siaal, aku malah memperburuk keadaan, tanganku menutup mulutku yang seandainya saja tidak kuhentikan, ia bisa membongkar hal yang seharusnya tidak kukatakan pada orang yang seharusnya tidak terlibat dengan masalah yang sudah 2 tahun kualami.
-=Flashback=-
Seorang gadis berambut coklat, dengan matanya yang nampak lesu, menatap hasil ujiannya yang jauh sekali dari kata sempurna, kemudian melipatnya dengan kedua belah tangannya mengeluarkan sebuah gunting, dan membentuk kertas itu menjadi sesuatu.
"Apa yang kau lihat?" dia tersenyum.
Hei... apa kau tidak menyadarinya? Aku melihatmu hampir menangis tadi, kenapa kau tersenyum? Bukankah tidak seharusnya kau tersenyum seperti itu?
Aku menatap kearah kertas yang ada di genggaman tanganku, kertas yang berisikan nilai yang tentu saja diinginkan siswa manapun saat menghadapi sebuah ujian.
"Iie... aku tidak melihat apa apa..." aku memalingkan wajahku, namun disudut mataku, aku masih bisa melihatnya memandangi gerak gerikku sebelum ia kembali dengan kegiatannya semula.
.
.
.
Tes lainnya berlalu, aku menatap kearah kertas hasil ujianku, nilai yang sama, dan akan selalu tetap sama, aku membencinya, aku melihat kearah gadis yang bernama Ayano itu, sekali lagi ia menangis dengan apa yang ia dapatkan.
Kenapa?
Aku tidak mengerti...
Hanya jika aku bisa merasakan apa yang ia rasakan, dan hanya jika aku bisa menggantikan posisinya, melihatnya menangis dan tersenyum disaat yang bersamaan, pastilah tidak mudah untuk melakukan semuanya itu.
Ayano...
Sontak aku merobek kertas hasil ujianku.
"Shintaro-kun! Lihaaat!" Ayano menghampiri mejaku.
Ayano membuat sebuah origami burung bangau yang mungkin baru saja ia selesaikan, disudut kiri dari sayap burung bangau itu aku bisa melihat corak berwarna merah, yang membentuk sebuah angka.
Ini kan?
Ah...
"Kenapa kau sedih Shintaro-kun?" dia masih saja tersenyum.
Aku tidak menjawab.
"Araaa, kau dapat nilai jelek juga rupanya? Tidak biasanya kau dapat nilai buruk, pasti kau sedang kurang sehat yah? Sampai dirobek begitu." Ia melirik kearah serpihan kertas yang ada dibawah mejaku.
Jangan... jangan dilihat, aku tidak ingin kau melihatnya, aku tidak ingin kau terluka...
"Berarti kau akan menemaniku dalam sehari kelas musim panas bukan?" dia nampak antusias.
Aku hanya tersenyum...
.
.
.
-=Skip Time=-
Sepertinya Ayano tidak datang kali ini, mungkin dia lelah dengan kelas musim panas, mengingat si bodoh itu mungkin tidak kuat menerima pelajaran bersamaan dengan terik matahari, kupikir dia sedang terkapar di tempat tidurnya sekarang.
Setidaknya begitu pikirku...
Siswi perempuan datang menghampiri meja Ayano, meletakkan sebuah vase dimejanya, diiringi siswi lainnya yang juga membawa karangan bunga.
Ada apa? Hey? Kenapa kalian melakukan hal lancang seperti itu? Itu kan hanya dilakukan kepada murid yang baru saja—
Tidak mungkin...
"Nee, kenapa kalian meletakkan—"
"Memangnya Kisaragi tidak tahu yah?"
"Apa?"
"Tateyama-san meninggal dunia..." siswi yang baru saja meletakkan bunga terakhir dimeja Ayano menyeka matanya yang berlinang.
Kerongkonganku terasa kering, pupil mataku menyempit, dan jantungku berpacu dengan cepat, lebih cepat dari yang selama ini bisa kubayangkan.
"Bohong kan?! Cepat bilang kalau ini bohong kan?! Ayano tidak mungkin—" amarahku memuncak.
Hey! Kalau kalian ingin membuat sebuah lelucon, bukankah yang seperti ini sudah kelewatan? Biar dia bodoh, tapi setidaknya yang seperti ini—
"Tateyama-san bunuh diri, ia menjatuhkan dirinya dari atap sekolah, mungkin kejadiannya beberapa hari setelah kelas musim panas."
Gelap... seketika sekelilingku menjadi gelap, kepalaku penat dan tatapanku seakan kabur walau kesadaranku tidak hilang karenanya.
Seiring ia berbicara, aku bisa mendengar bahwa dua orang dari kelas lain yang bernama Enomoto Takane dan Kokonose Haruka, yang merupakan teman baik Ayano dikabarkan menghilang, mungkin hal ini yang membuat Ayano menjadi hilang kendali.
Gadis yang malang, andai saja saat itu aku ada disana...
Andai saja aku bisa menjadi tempat ia bersandar, andai saja aku mendapat nilai buruk dan mengikuti kelas musim panas itu bersama Ayano, ini semua salahku...
Aku bisa melihatnya, semuanya menangis, termasuk diriku, namun aku tidak bisa menunjukkannya pada siapapun.
.
.
Siswa dikelasku sudah pergi, tinggal aku sendiri dengan meja Ayano dengan karangan bunga diatasnya.
Bagaikan mencoba untuk menghentikan waktu, dan bagaikan ingin menghadirkan Ayano kembali disebelahku dan membuatnya tersenyum diatas air matanya yang ia coba sembunyikan...
Aku melipat kertas ujianku, seperti dirinya yang selalu berbuat hal yang sama.
Origami burung bangau, dalam kepercayaan orang jepang merupakan sebuah jimat, apabila terdapat seratus buah, dan dikumpulkan, maka kau bisa memohon kesehatan pada dewa Senba, dewa yang dipercaya bisa memberikan kesembuhan bagi setiap orang yang percaya kepadanya.
Mungkin Ayano berharap demikian... mungkin juga hanya kegiatan bodohnya untuk melampiaskan rasa sedihnya.
Aku memutuskan untuk pergi kesana, tempat terakhir Ayano mengakhiri hidupnya, aku berniat memberikan peringatan terakhir untuknya, dan meletakkan origami ini di tempat ia pergi.
Aku bergegas lari kesana, dan ketika aku sampai, aku tidak kuasa menahan air mataku...
Aku melihatnya...
Dua buah origami burung bangau...
Ya...
Dua buah...
Satu miliknya, dan satu milikku, yang nampak seperti serpihan kertas yang disatukan.
Ini benar milikku...
Ia sengaja menyatukannya...
Dari sana, aku memutuskan, untuk menyimpannya untuk diriku sendiri, mengurung diriku, agar ingatan tentang Ayano tidak hilang begitu saja...
.
.
.
-=End of Flashback=-
"Shintaro, kau menangis?" Konoha mendekatkan wajahnya.
Uwaaaah! Terlalu dekaaaat!
Wajahku memanas, nampaknya semburat kemerahan menghiasi wajahku yang terkejut, mengingat igauannya tadi aku masih tidak bisa menatap wajahnya.
"Hey kau kenapa?" ia berjalan mendekatiku, dan semakin mendekat walau aku sudah berusaha menjauhi dirinya.
Terus menjauh, dan berusaha menghindari kontak dengannya membawaku ke sudut ruangan dan membuat tubuhku tak sengaja menabrak rak yang ada di sudut ruangan itu, membuatnya berguncang dan menumpahkan isi buku buku itu yang melayang tepat diatas kepala Konoha.
"BAHAYA!" Aku menerjang tubuhnya dan melindungi tubuhnya dari hantaman buku buku itu.
"Shinta—" aku bisa melihat Konoha dengan semburat kemerahan diwajahnya.
-=To be Continued=-

resep donat empuk ala dunkin donut resep kue cubit coklat enak dan sederhana resep donat kentang empuk lembut dan enak resep es krim goreng coklat kriuk mudah dan sederhana resep es krim coklat lembut resep bolu karamel panggang sarang semut